Haaaai remaja sehat 5! Ketemu lagi sama admin nih. Nggak bosen kan
ketemu admin terus? :p jangan bosen dong ya ;)
By the way, remaja sehat ada yang melihara anjing atau kucing nggak?
Ternyata dibalik kelucuan hewan-hewan itu, mereka berpotensi untuk menularkan
rabies ke manusia lho temen-temen. Hemm..... kok bisa? Yuk mending simak aja
deh penjelasannya :D
APASIH
RABIES ITU ???
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan menular,
disebabkan oleh virus dan bersifat akut serta menyerang susunan syaraf pusat
hewan berdarah panas maupun manusia.
KENAPA SIH
RABIES ITU DITAKUTIN BANGET?
Ini dia nih alesannya :
1.
Rabies bersifat
zoonosis artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia. Sejauh
ini sih sangat berbahaya dan belum ada obatnya. Waduh X_X
2.
Apabila terjadi
gejala klinis penyakit sudah timbul, maka tidak ada obat penyembuhnya dan
selalu diikuti dengan kematian, baik pada hewan maupun manusia.
3.
Akibat penyakit
rabies sangat memilukian hati dan merupakan luka masyarakat Indonesia yang
tidak tersembuhkan. Aduuuh.... kasihan banget ya temen-temen :’(
4.
Tetapi penyebaran
penyakit dapat dicegah melalui kegiatan vaksinasi rutin hewan penular rabies
(HPR) dan penanganan awal saat korban menderita gigitan HPR di daerah endemis
rabies.
HEWAN APA
AJA SIH YANG BISA NULARIN RABIES ???
Semua hewan berdarah panas dapat terjangkit rabies. Anjing, kucing dan
kera/monyet di Indonesia berpotensi menularkan rabies kepada manusia. Kasus
gigitan HPR yang terjadi adalah 90% oleh anjing, 6% oleh kucing, 3% kera dan 1%
oleh kelelawar, rubah, dll. Oleh karena itu anjing menjadi obyek utama kegiatan
pemberantasan rabies, termasuk kucing dan kera.
Untuk penularannya itu sendiri, Virus rabies masuk kedalam tubuh
manusia atau hewan melalui Luka gigitan oleh hewan penderita rabies dan luka
yang terkena air liur hewan penderita rabies.
GIMANA SIH
TANDA-TANDA RABIES PADA HEWAN???
Ada 2 macem gejala rabies yaitu rabies ganas dan tenang.
1.
Tanda-tanda
rabies ganas :
a. Tidak lagi menurut perintah pemilik.
b. Air liur berlebihan.
c. Hewan menjadi ganas menyerang atau menggigit apa saja
yang ditemui dan ekor dilengkungan diantara dua paha.
d. Kejang-kejang kemudian lumpuh. Biasanya mati bsetelah
4-7 hari sejak timbul gejala, atau paling lama 14 hari setelah penggigitan.
2.
Tanda-tanda
rabies tenang :
a. Bersembunyi di tempat gelap dan sejuk
b. Kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tidak
terlihat
c. Kelupuhan, tidak mampu menelan, mulut terbuka dan air
liur keluar berlebihan.
d. Kematian terjadi dalam waktu singkat.
PENGENDALIAN
DAN PEMBERANTASAN RABIES.
Hindari kejadian penggigitan!
1.
Pintu pagar
bertuliskan AWAS ANJING GALAK.
2.
Anjing dirantai ± 2 meter jika rumah tidak berpagar.
3.
Anjing
dibrongsong / dibrangus terutama jika dibawa keluar rumah.
4.
Vaksinasi rabies
pada anjing, kucing, kera peliharaan secara teratur setiap tahun di daerah
tertular / endemis rabies.
5.
Dilakukan
penangkapan anjing liar / berkeliaran di tempat umum selanjutanya dilakukan
pembunuhan.
6.
Memberantas,
memusnahkan atau mengeliminasi anjing liar atau yang berkeliaran dengan
menggunakan umpan, misalnya bakso atau ikan yang diberi racun (Strychnine).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas berwenang.
BAGAIMANA
PENANGANAN KASUS GIGITAN ???
Setiap kejadian penggigitan oleh hewan penular rabies harus diduga
sebagai tersangka rabies. Tindakan yang harus dilakukan adalah pertama luka
gigitan dicuci dengan sabun / ditergen dan cuci pada air yang mengalir selama
5-10 menit, dikeringkan dan diberi yodium tinktur atau alkohol 70% kemudian
selanjutnya penderita dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan penanganan lebih bagus.
BAGAIMANA PENANGGULANGAN RABIES DAPAT DILAKUKAN ???
1. Kejadian penggigitan dilaporkan ke petugas Dinas
Peternakan di tingkat kecamatan / kota / kabupaten malalui kader.
2. Hewan yang menggigit harus ditangkap dan dilaporkan ke
Dinas Peternakan di tingkat kecamatan / kota / kabupaten untuk diobservasi
selama 14 hari. Jika mati dalam masa observasi maka kepala anjing tersebut
dikirim ke laboratorium untuk kepastian diagnosa penyebab kematian.
3. Apabila dalam masa observasi 14 hari, hewan tetap
hidup maka hewan divaksinasi dan dikembalikan kepada pemillik atau dibunuh bila
tidak ada pemiliknya.
Untuk kegiatan pemberantasan dan penanggulangan
rabies, dibutuhkan pertisipasi masyarakat dalam bentuk :
a. Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan
benar.
-
Anjing tidak
dibiarkan lepas berkeliaran. Anjing dirantai atau dibrongsong / dibragus.
-
Anjing di daftar
ke kantor kelurahan / desa.
-
Vaksinasi rabies
pada anjingg, kucing, kera / monyet peliharaan ke Dinas Peternakan, pos
kesehatan hean atau dokter hewan setempat.
b. Membantu kegiatan pemusnahan anjing liar / diliarkan
c. Mengurangi sumber makanan bagi anjing liar dengan cara
tidak membuang sisa makanan ketempat terbuka.
TATA CARA
MEMELIHARA ANJING YANG BENAR :
a.
Anjing sebaiknya
dirantai.
b.
Anjing yang
dipelihara untuk kepentingan tertentu hendaknya dimasukkan ke dalam kandang
khusus atau dipekarangan rumah berpagar kuat supaya anjing tersebut dapat
melaksanakan fungsinya dan tidak menganggu orang misalnya pejalan kaki.
c.
Anjing yang
dipelihara harus diberi makanan dan perawatan kesehatan yang cukup supaya tidak
menyebabkan penyakit berbahaya seperti rabies.
d.
Anjing divaksin
secara teratur satu tahun sekali.
e.
Anjing liar tidak
ada pemiliknya lebih baik dibunuh hingga populasi anjing tetap terbatas pada
yang diperlukan saja.
f.
Anjing yang
dilahirkan, jika tidak akan dipelihara dengan baik, harus diserahkan ke Dinas
Peternakan setempat
Nah gimana nih temen-temen remaja sehat? Buat remaja sehat yang punya
hewan peliharaan dirumah, kayak anjing, kucing, dll deh, gaada salahnya kan
buat divaksin dan terus menerus dijaga kesehatan serta kebersihannya. Tujuannya
supaya hewan kesayangan kita bebas tuh dari yang namanya Rabies.
Yak.... segini dulu deh ya info dari admin. Salam remaja sehat! ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar