Jumat, 06 Juli 2012

News 1 : "PIK-R SMA Negeri 5 Kota Bekasi Solusi Bagi Siswa yang Bimbang"









Kota_Bekasi – Sebahagian dikalangan remaja khususnya siswa mungkin sudah tahu apa itu disebut dengan istilah PIK-R. Namun ada juga yang belum memahami betul istilah tersebut. Ternyata dikalangan siswa khususnya di lingkungan sekolah, PIK_R itu salah satu program kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan manfaat dan solusi bagi siswa yang sedang bimbang. PIK-R adalah singkatan dari  Pusat Informasi dan Konseling- Remaja.

 Hadirnya PIK-R ini sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi siswa. Program ini pun banyak mendapat respon dari para siswa bahkan orang tua siswa. Selain kegiatan belajar mengajar yang diajarkan disekolah, PIK-R juga salah satu kegiatan yang dilakukan para siswa, dari siswa dan untuk siswa.

Disekolah yang sudah mengimplementasikan PIK-R membuat ruangan khusus bagi siswa yang hendak ingin berkonsultasi dengan konselor. Ruangan PIK-R pun sengaja didesain khusus semacam perpustakaan yang mana di dalamnya ada aktivitas konsultasi antara sesama siswa dan konselor. Kegiatan ini pun menjadi perhatian khusus bagi masing-masing kepala sekola khususnya bagi pembina/guru yang membidangi program tersebut karena program ini ternyata bisa mendatangkan rezeki dan membawa nama baik sekolah serta nama baik daerah itu sendiri ke tingkat nasional.

Hal ini lah yang menjadi inspirasi bagi tim bekasikota.go.id. Penasaran ingin tahu perjalanan program tesebut, tim bekasikota.go.id pun mengunjungi SMA Negeri 5 Kota Bekasi. Alasan kami  mengunjungi sekolah tersebut karena, sekolah itu mendapat juara pertama lomba PIK-R yang diselenggarakan pihak BKKBN Provinsi Jawa Barat.

Awalnya PIK-R SMA Negeri 5 Kota Bekasi mendapat juara lomba PIK-R tingkat Kota Bekasi kemudian sekolah tersebut mewakili Kota Bekasi ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Akhirnya PIK-R SMA Negeri 5 Kota Bekasi berhasil meraih prestasi tingkat Jawa Barat untuk kategori PIK TUMBUH. Bahkan program PIK-R SMA Negeri 5 Kota Bekasi akan mewakili Jawa Barat ke tingkat nasional.

Selanjutnya, kami pun berkunjung ke sekolah yang menjadi sasaran itu. Kedatangan kami disambut baik dari pihak keamanan sekolah alias security yang selanjutnya diarahkan ke Sekretariat.  Kami  pun bertemu Ibu Siti Mujilah kebetulan sosok perempuan tanpa tanda jasa itu menjabat sebagai wakil kepala sekolah.

Kemudian, kami dipertemukan dengan Kepala Sekolah bernama Dra. Hj. Rd. Neni Nuraeni, MM di ruangan kepala sekolah yang cukup nyaman dan bersih. Kepala sekolah yang memiliki kepribadian rendah hati dan tidak sombong itu menjelaskan secara gamblang peran serta PIK-R dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Setelah berbincang-bincang selama kurang lebih setengah jam, kami pun dipandu untuk melihat secara langsung kegiatan PIK-R di lingkungan sekolah itu. Beberapa siswa yang kami temui di tempat itu menyabut kami dengan baik serta menyodorkan buku tamu.
Penjelasan yang kami terima dari Ibu Siti Mujilah selaku wakil kepala sekolah tersebut membuat kami semakin penasaran dengan kegiatan yang memberikan solusi kepada siswa itu. Beberapa materi yang dijelaskan cukup logika karena materi yang dikonsultasikan yaitu tentang problem keremajaan dan ilmu pengetahuan serta wawasan di luar kegiatan belajar mengajar.

Program kegiatan ekstrakurikuler ini pun memberikan pemahaman bagi siswa yang hendak berkonsultasi baik itu mengenai bahaya tentang narkoba atau keingintahuan mengenai HIV/AIDS serta pengenalan alat reproduksi bagi para remaja dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang postiif sehingga mengubah opini siswa agar melakukan yang terbaik di lingkungan keluarga, sekolah atau dimana pun berada. Tentaunya juga tidak melakukan kebebasan-kebebasan yang berdampak negatif.

Salah seorang siswa bernama Ruth Angelina berusia 16 tahun memberikan contoh nyata yang dialaminya serta yang dikonsultasikannya ternyata bisa menghubah  pola hidupnnya sehari-hari. Ruth mengaku awalnya dia bimbang untuk menentukan pilihan jurusan yang akan dipilihnya.

Tidak hanya itu prokontra dari orang tua yang ikut serta menentukan pilihan jurusan si anak menjadi semakin bimbang bagi Ruth dalam menentukan pilihannya sementara orang tua pun dinilai ingin memberikan yang terbaik buat anak. Tapi belum tentu juga terbaik menurut si anak.

Belum lagi permasalahan pola mengatur atau memanajemen waktu bagi Ruth yang selama ini menurutnya, dirinya selalu membuang-buang waktu alias boros sehingga membuatnya terkadang tidak menentu mana yang seharusnya menjadi proritas dan mana yang tidak. Ruth pun akhirnya, memberanikan dirinya berkonsultasi dengan sesama rekannya yang tentu sudah senior.

Setelah menerima masukan-masukan dari konselor, Ruth pun singkat ceritanya bisa mengubah cara hidupnya yang semula boros waktu kini menjadi lebih baik. “Akhirnya saya bisa memenajemen waktu saya mas”, ujarnya kepada tim bekasikota.go.id.

Ruth mengaku solusi yang diberikan pihak konselor ketika ia mengkonsultasikan sulitnya memanajemen waktu, pihak konselor memberikan solusi yaitu agar Ruth memprioritaskan mana yang lebih penting. Jawaban ini lah yang menghilangkan rasa putus asa Ruth selama ini sehingga Ruth kini memiliki harapan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih baik.

Hal lain, yang dikonsultasikan para siswa di PIK-R tersebut yaitu, mengenai permasalahan keluarga, pelajaran, sulitnya mengatur waktu belajar, sering overacting bahkan masalah percintaan serta banyak keluhan lain. Hasil rekapan jumlah siswa yang mengunjungi PIK-R serta melakukan konsultasi perbulan cukup banyak.

Program seperpti ini tidak menutup kemungkinan akan menjadi program prioritas bagi sekolah karena apa yang menjadi pokok permasalahan pribadi jawabannya ada di PIK-R SMA Negeri 5 Kota Bekasi yang  beralamat di Jalan Gamprit Jatiwaringin Asri Pondok Gede Bekasi. (tim/nto) 

dikutip dari :
http://www.bekasikota.go.id/read/7624/pik-r-sma-negeri-5-kota-bekasi-solusi-bagi-siswa-yang-bimbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar